Senin, 30 Desember 2013

TANGGAPAN TERHADAP TULISAN BERJUDUL " DEBAT TERBUKA DENGAN WAHABI DI KEMENAG BATAM Karya KH. Muhammad Idrus Ramli " Oleh : Ustadz Abu Mundzir Al-Ghifary hafizhahullaahu ta'ala.

Al-Ustadz Idrus Ramli yang semoga Allaah Subhanahu wa Ta'ala tetapkan hidayah dan taufiq kepada beliau.
Beliau saat ini sedang bermanuver mencari dukungan setelah acara dialog di Kementrian Agama, Batam beberapa hari yang lalu. Dan salah satu manuver beliau ialah dengan membuat berita dan tuduhan dusta untuk menyudutkan pihak Salafiy, salah satunya ketika beliau membuat pernyataan menghebohkan di depan jama'ahnya dengan lantang beliau katakan bahwa Al-Ustadz Zainal Abidin dan Al-Ustadz Firanda hafizhahumallaahu ta'ala kabur dari dialog. Padahal kalau kita melihat kejadian yang sebenarnya baik dari sarana video maupun audio Mp3 maka akan disaksikan kedustaan Al-Ustadz Idrus Ramli tersebut sebab bagaimana dikatakan kabur atau lari tidak ingin berdialog sementara acara selesai sesuai dengan yang di jadwalkan hingga moderatornya sendiri yang menutup kemudian asatidz Salafiy berdiri, mendatangi dan menyalami Al-Ustadz Idrus Ramli dan Al-Ustadz Thabari, lalu dimana, pada menit dan detik keberapa asatidz Salafiy kabur?

Demi Allaah, hujjah begitu kuat dari Al-Qur-an dan As-Sunnah dengan pemahaman Salaful Ummah, sehingga beliau tidak mampu berhujjah dan membantah dengan dalil maka kedustaan yang beliau lakukan.

Kemudian manuver selanjutnya ketika beliau membuat berita di blog atau situs mereka.

Insyaa Allaahu Ta'ala akan dibahas tuntas disini.

CATATAN TERHADAP DEBAT TERBUKA DENGAN WAHABI Di KEMENAG.
Kota Batam, 28 Desember 2013.

Tulisan ini dibuat oleh : KH. Muhammad Idrus Ramli.
Batam, 30 Desember 2013.

Kemudian ditanggapi oleh Abu Mundzir Al-Ghifary hafizhahullaahu ta'ala.

Sabtu, 28 Desember 2013

Hukum membangun kuburan.

  Tadi malam Alhamdulillah Allah bimbing saya untuk menulis sebuah surat elektronik ( email ) kepada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kendal. Ini terkait dengan kasus pembangunan kuburan di desa Gempolsewu kecamatan Rowosari kabupaten Kendal Jawa Tengah. Kuburan yang diklaim sebagai kuburan seorang yang bernama mbah gempol/ Kyai Abu Muqoddim.

Kuburan tersebut sedang dalam proses pembangunan oleh Dinas Ciptaru Kendal. Oleh karena itu ada salah seorang warga yang meminta saya untuk memberikan masukan kepada pihak pemerintah akan permasalahan ini. Kuburan tersebut setelah terbangun akan dijadikan tempat keramat dan dikunjungi banyak orang.

Sebagai bentuk memenuhi permintaan dan sebagai bentuk tanggung jawab mengingat saya pernah melihat penjelasan ulama tentang hal ini, maka saya berusaha sekemampuan saya untuk menulis penjelasan ringkas seputar pandangan islam terhadap pembangunan kuburan.

Sebagaimana yang saya katakan, sebenarnya surat ini saya tujukan khusus kepada Dinas Ciptaru Kendal, dan dengan ini maka tanggung jawab saya sudah saya lakukan. Kalau mereka menerima maka Alhamdulillah, namun kalau tidak maka sekali lagi tanggung jawab saya sebagai orang yang mengetahui hukum hal ini sudah saya lakukan dan tunaikan. Namun mengingat hal ini sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat kaum muslimin, maka saya sertakan teks surat tersebut sebagai informasi dan tambahan ilmu yang bermanfaat Insya Allah.

Semoga Allah Subhanahu Wata'ala senantiasa membimbing pemerintah kita dan kita semua ,,, Aamiin Yaa Mujiibas Saa'iliin.

Berikut isi surat tersebut.    

Kamis, 12 Desember 2013

Al Imam Asy Syafi’i Sang Pembaharu Islam di Abad Kedua Hijriyyah Oleh: Ustadz Fadhel Ahmad

Pembaca yang berbahagia, sebagai warga muslim di Indonesia tentu nama Imam Syafi’Ibukanlah merupakan nama yang asing untuk didengar, hal ini dikarenakan madzhab beliau adalah madzhab yang diakui sebagai madzhab kebanyakan muslimin di negeri tercinta ini. Tidak ada salahnya kalau kita berusaha untuk mengenal beliau lebih dekat untuk selanjutnya kita bisa memetik keteladanan dari beliaut .

Nama dan nasab(garis keturunan) beliau
       Nama beliau adalah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin Saaib bin Ubaid bin Abi Yazid bin Hasyim bin Muththalib bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib. Secara nasab beliau dan Nabi  bertemu pada diri Abdu Manaf bin Qushay .Dengan ini kita tahu bahwa beliau termasuk ahlulbait (kerabat Rasulullah). Adapun kunyah (panggilan) beliau adalah Abu Abdillah. Beliau juga digelari sebagai “ Nashirul Hadits” Pembela hadits Nabi dikarenakan  beliau dikenal sebagai orang yang gigih dalam membela dan mengamalkan hadits Nabi