Jumat, 29 Juni 2012

HUKUM BELAJAR KEPADA DAI YANG MENGAMBIL BANTUAN DARI YAYASAN HIZBIYAH Oleh: Syaikh Ubaid Al Jabiri Hafidzahullah


بسم الله الرحمن الرحيم
HUKUM BELAJAR KEPADA DAI YANG MENGAMBIL BANTUAN DARI YAYASAN HIZBIYAH
Oleh: Syaikh Ubaid Al Jabiri Hafidzahullah
السوال: ما حكم الدراسة عند بعض الدعاة الذين يدرسون كتب السلف وهم يتعاملون أو يأخذون المال من الجمعية الحزبية؟
الجواب: أقول هولاء مساكين وضعفاء العزيمة. وقد جرت العادة أن مثل هولاء يقعون في شراك الجمعية المنحرفة ولو ببعض التنازلات مثل ألا يصدع ببعض بإنكار بعض البدع فيجب عليهم أن يستغنوا عن هذه الجمعيات المنحرفة. نعم.
وإن كانوا - كان هولاء الدعاة الذين...- ، يقررون مسلك السلف، عقيدة السلف ومنهج السلف. يقررون الكتاب والسنة. ولا يخلطون بأفكار ضالة، فلا مانع من الدراسة عندهم إن شاء الله تعالى مع مناصحتهم وحظهم على قوة العزم وصدق النية.
وقد ذكرت لكم أنه إذا كان العون من الجمعية المنحرفة مطلقا بلا شروط فلا بأس به. من ذلكم أن يقولوا لأهل القرية التي تحتاج إلى مسجد و مدرسة: هذا المال لا نشترط عليكم أي شرط. أنتم تعينون الإمام وتعينون المدرس وتعينون المؤذن، إفعلوا ما شئتم. فهذا لا بأس به إن شاء الله تعالى ولا بأس به كذلك بالدراسة على من أخذ المال لما يراه من الحاجة وهو على سلفيته، نعم، قوي في نشر السنة والصدع بإنكار البدعة وردها. نعم.
Pertanyaan:
Apa hukumnya belajar kepada sebagian da’i yang mereka mengajarkan kitab-kitab salaf sedangkan mereka bermuamalah atau mengambil bantuan dari yayasan hizbiyah?
Jawab:

Kajian Intensif: MENITI JALAN GENERASI TERBAIK (Ustadz Ahmas Faiz, Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, Ustadz Aris Sugiyantoro, Ustadz Abdullah Taslim) [Solo, 30 Juni 2012 - 1 Juni 2012]

Sumber: http://salafiyunpad.wordpress.com/2012/06/20/kajian-intensif-meniti-jalan-generasi-terbaik-ustadz-ahmas-faiz-ustadz-abu-ihsan-al-atsary-ustadz-aris-sugiyantoro-ustadz-abdullah-taslim-solo-30-juni-2012-1-juni-2012/

Rabu, 27 Juni 2012

Daurah Asy-Syaikh Al-'Allamah 'Ubaid bin 'Abdillah Al-Jabiri | Al-Amjad Tangerang | 1 Juli 2012

Bismillah,

Dengan mengharap Ridha Allah 'Azzawajalla
Hadirilah ...
Kajian Ilmiyah Islamiyah

Pembicara:
Asy-Syaikh Al-'Allamah 'Ubaid bin 'Abdillah Al-Jabiri
('Ulama Besar dari Madinah Arab Saudi )
 
Tema Pembahasan:
Kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah dengan Pemahaman Salaful 'Ummah
Solusi Terbaiik untuk Umat dan Pemerintah Muslim

Waktu:
Minggu, 1 Juli 2012 - Ahad, 11 Sya'ban 1433H
Pukul: 08.00 - 11.30 WIB

Tempat:
Masjid Agung Al-Amjad
Komplek Pemda Kabupaten Tangerang

Informasi:
Abu Hammam 081281704086
Abu Dawud 0818798450
Abu Luthfan 081584087248
Abu Husain 0818118912

Ajak Serta Keluarga, Saudara, Teman dan Tetangga Anda ...

Insya Allah akan disiarkan melalui Radio Online di:
http://addiinradio.blogspot.com/
http://ad-diin.blogspot.com/


Masjid Agung Al-Amjad Tigaraksa Tangerang 2012

Dauroh Syaikh Ubaid A-Jabiri 2012
 








Sumber:  http://ad-diin.blogspot.com/2012/06/daurah-asy-syaikh-al-allamah-ubaid-bin.html dengan sedikit penyesuaian

Golongan Yang Manakah Anda ? Oleh : Ustadz Syafiq Riza Basalamah MA

Betapa beragamnya sifat dan karakter manusia.
Dan menilai orang lain adalah lebih mudah daripada menilai diri sendiri.
Karena orang lain terpampang di hadapan kita,  sedangkan yang menempel di badan kita tidak terpampang, kecuali bila kita bercermin.
Ada beberapa orang yang sering keluar rumah dengan baju terbalik, namun ia tidak merasa, dan orang-orang yang berpapasan dengannya memandangnya dengan pandangan aneh, maka bila ia ditegur niscaya ia akan segera membenahinya, atau ada juga yang cuek-cuek saja.
Pantaslah bila al Khalifah Umar bin Khattab berkata:
رَحِمَ اللَّهُ مَنْ أَهْدَى إليَّ عُيُوبِي
"Semoga Allah merahmati orang yang menghadiahkan (menampakkan) padaku aib-aibku".
Dengan teguran atau kritikan, seorang hamba akan lebih mudah mengetahui kekurangan dirinya, dan dengannya pula ia dapat memperbaiki kekurangannya itu.
Namun tidak semua orang bisa menerima kritikan atau teguran dengan  lapang dada, maka di bawah ini ada satu pertanyaan dan beberapa coretan untuk mengenali diri kita, mengkritisi sifat dan karakter diri sendiri, yang disadur dari perkataan Ibnul Qayyim dalam kitabnya al Fawaid hal 155  , semoga dengan itu kita bisa berbenah diri

Selasa, 26 Juni 2012

Syariat Dan Besarnya Pengaruh Wanita Terhadap Umat Oleh : Ustadzah Ummu Syuhada’ A-Khonsa’ Bintu Soleh Suaidi


بسم الله الرحمن الرحيم
Sudah lama sebenarnya penulis mendengar dan mendapati adanya komentar-komentar miring terhadap jilbab dan wanita yang mengenakan jilbab (kerudung), namun karena keterbatasan ilmulah yang menghalangi penulis untuk sedikit banyak memberikan arahan dan penjelasan serta bantahan terhadap hal itu, namun setelah penulis renungkan maka tak ada rotan akarpun berguna, maka penulis beranikan diri untuk melakukannya, dengan memohon bimbingan dan bantuan Allah subhanahu wa ta’ala penulis katakan bahwa siapa yang menganggap jilbab yang dikenakan wanita akan menghalanginya berkiprah dalam masyarakat selaras dengan ketentuan-ketentuan syariat. Ia telah salah besar. Pada dasarnya musuh-musuh wanita menyimpan kepentingan-kepentingan yang tidak baik di balik kiprah wanita dalam masyarakat tanpa mematuhi aturan-aturan syariat, seperti wanita-wanita yang bekeliaran bebas di luar, dan memamerkan perhiasan dan auratnya, membaur dengan laki-laki yang bukan mahromnya, dan melampaui batas-batas pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
Muslimah yang dirahmati Allah, kenalilah musuh-musuhmu, ketahuilah betapa bahayanya propaganda emansipasi wanita. Propaganda kesetaraan wanita dalam hal pekerjaan yang menjadi kekhususan kaum laki-laki telah memenuhi segala penjuru dunia. Demi kepentingan tersebut, para musuh Islam dan orang-orang bodoh dari kalangan muslimin begitu gencar melakukan aksi demi aksi. Ini merupakan bagian dari sejumlah konspirasi besar yang disiapkan bangsa yahudi untuk mengubah tatanan global. Bahkan PBB mengeluarkan resolusi untuk menghapus segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan dan mempropagandakan kesetaraan gender.
Bahkan para musuh islam mereka yang mempropagandakan kesetaraan gender, mereka sama sekali tidak mempertimbangkan perbedaan-perbedaan yang begitu jelas antara laki-laki dan perempuan. Menurut hukum islam, kesetaraan seperti ini merupakan bentuk penyimpangan dari fitrah.

Hukum Wanita Melihat Ustadz Di Video Dalam Rangka Ta’lim




Fatwa 1
Pertanyaan:
Apa hukum wanita melihat pengajian para masyaikh yang berupa video?
Syaikh Abdullah Al Faqih hafizhahullah menjawab:
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أما بعد
Allah Ta’ala berfirman:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya” (QS. An Nuur: 31)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat ini: “Firman Allah Ta’ala (yang artinya) Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya maksudnya terhadap hal-hal yang diharamkan oleh Allah untuk dilihat selain suami-suami mereka. Oleh karena itu banyak para ulama yang berpendapat bahwa wanita tidak diperbolehkan memandang lelaki yang bukan mahram dengan syahwat, demikian juga jika tanpa syahwat hukum asalnya adalah haram. Kebanyakan para ulama berdalil dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan At Tirmidzi yaitu hadits Az Zuhri dari Nabhan, pembantu Ummu Salamah, ia berkata bahwa Ummu Salamah pernah berkata kepadanya:
أنها كانت عند رسول الله صلى الله عليه وسلم وميمونة قالت: فبينما نحن عنده أقبل ابن أم مكتوم فدخل عليه، وذلك بعدما أمرنا بالحجاب، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “احتجبا منه” فقلت يا رسول الله: أليس هو أعمى لا يبصرنا ولا يعرفنا؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أوعمياوان أنتما؟ ألستما تبصرانه
Ketika itu Ummu Salamah bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan Maimunah, lalu Ibnu Ummi Maktum hendak masuk ke rumah. Itu terjadi setelah kami diperintahkan untuk berhijab (setelah turun ayat hijab). Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata: ‘Kalian berdua hendaklah berhijab darinya’. Ummu Salamah berkata: ‘Wahai Rasulullah, bukankan Ibnu Ummi Maktum itu buta tidak melihat kami dan tidak mengenali kami?’. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata: ‘Apakah kalian berdua juga buta? Bukankah kalian berdua melihatnya?’ . At Tirmidzi berkata, hadits ini hasan shahih.

Belajar Dari Tukang Parkir Oleh: Ustadz Abdullah Zaen, Lc. MA

Alhamdulillâhi wahdah, wash shalalâtu was salâm ‘alâ rasûlillâh.
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak sedikit kejadian dan peristiwa di sekeliling kita, yang ternyata mengandung berbagai pelajaran berharga yang bisa dipetik. Namun sayang seribu sayang, banyak orang yang tidak peduli dengan hal itu, dan tetap bersikukuh memilih melêk walang alias melihat namun tidak mengambil pelajaran.
Belajar dari tukang parkir
“Wah, masa kita disuruh belajar dari tukang parkir?! Yang benar saja! Wong latar belakang pendidikan dan kasta kita lebih tinggi koq!” Barangkali inilah komentar sebagian orang.
Ternyata masih banyak orang yang merasa dirinya wah, sehingga enggan untuk berguru atau sekedar mengambil pelajaran dari orang lain! Berhati-hatilah dari virus keangkuhan!
Perlu selektif dalam menuntut ilmu
Mari kita lihat rutinitas harian tukang parkir. Dalam sehari mungkin ada ratusan motor dan puluhan mobil yang dia layani. Mulai dari yang paling kinclong sampai yang paling butut. Menariknya, si tukang parkir tidak pernah menahan para pemilik motor dan mobil tersebut, atau merasa sewot, manakala mereka mengambil kendaraannya. Kenapa? Karena kendaraan tersebut bukan miliknya. Ya bukan miliknya!

Kamis, 21 Juni 2012

Update Dauroh Nasional 1433 H / 2012 M (rencana jadwal dan materi dauroh)

Rencana Jadwal Acara Dauroh Umum :

Sabtu, 23 Juni 2012
09.00-09.30 : Pembukaan
10.00-11.30 : Asy Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah al-Jabiri
15.30-17.00 : Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi azh-Zhafiri
19.30-21.00 : Asy Syaikh ‘Abdullah bin Umar al-Mar’i

Ahad, 24 Juni 2012
05.30-07.00 : Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi azh-Zhafiri
08.30-09.45 : Asy Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah al-Jabiri
10.00-11.30 : Asy Syaikh Muhammad Ghalib al-’Umari
15.30-17.00 : Asy Syaikh ‘Abdullah bin Umar al-Mar’ie
19.30-21.00 : Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi azh-Zhafiri

Materi Pelajaran pada Dauroh Umum :
Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi azh-Zhafiri :
- Nawaqidhul Islam
– Kitab Ash Shiyam dari Minhajul Salikin
(adapun materi dari masyaikh lain pada dauroh umum insyaAllah akan segera diumumkan)

TINJAUAN MODERAT TENTANG HUKUM SYARI’AT Oleh: Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra

  • Pendahuluan
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Bijaksana dalanm segala keputusan-Nya dan Maha Adil dalam segala hukum-Nya.
Selawat dan salam buat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang diutus Allah untuk menyampaikan hukum-hukum-Nya kepada umat manusia serta untuk menegakkan keadilan ditengah-tengah umat manusia.
Tulisan ini mengupas sekilas tentang segi-segi pentingnya menjalankan hukum Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Karena Islam diturukan Allah untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan persoalan hidup manusia. Bagi orang yang mau mendalami ajaran Islam dengan benar akan mendapatkan apa yang penulis katakan dengan jelas.
  • Pengertian Syari’at
Syari’at dalam pengertiannya dapat digunakan dalam beberapa makna:
  1. Digunakan untuk menyebutkan agama secara keseluruhan, maka dikatakan: Syari’at Islam.
  2. Digunakan untuk menyebutkan tentang hukum-hukum, baik hukum pidana dan perdata maupun ibadah dan mu’amalah secara umum. maka dikatakan: Pokok isi Al Qur’an terdiri dari; aqidah (keyakinan), syari’at (hukum-hukum) dan akhlak (budi pekerti). Dalam pengertian ini kata syari’at sinonim bagi kata fiqih
  3. Digunakan untuk menyebut hukum hudud semata (pidana), istilah ini lebih dominan dipakai oleh kelompok-kelompok Islam yang beraliran politik. Hal ini kita lihat dalam penilaian mereka terhadap orang Islam yang tidak bergabung dengan mereka dianggap tidak berjuang menegakkan syari’at. Sekalipun dalam kenyataannya orang tersebut berjuang mengakkan Islam dengan berdakwah sesuai dengan metode Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan mungkin bisa dikafirkan karena tidak ikut pemahaman dan metode mereka dalam menegakkan syari’at. Seperti dengan cara membangkang dan melawan penguasa.

Selasa, 19 Juni 2012

Thola’al Badru ‘Alaina … Senandung Penduduk Kota Madinah Saat Menyambut Kedatangan Rosululloh Oleh: Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf, Lc

A. Al Kisah

Konon diceritakan bahwa setelah Rosululloh dan Abu Bakr menempuh perjalanan panjang yang melelahkan, ditengah-tengah intaian kaum kuffar Quraisy, maka akhirnya Alloh menyelamatkan mereka hingga sampai ke Kota Madinah. Di sisi kisah yang lainnya para penduduk kota Madinah, dari kaum laki-laki, wanita dan anak-anak setiap harinya keluar rumah menuju pingiran kota untuk menunggu kedatangan beliau, kalau sampai sore hari belum ada tanda-tanda kedatangan beliau maka mereka pulang dengan perasaan kecewa. Sehingga suatu ketika dari jauh kelihatan ada debu yang berterbangan, semakin lama semakin dekat, mereka berharap-harap cemas siapakah gerangan yang datang tersebut ? Alangkah bahagianya mereka tatkala mengetahui bahwa yang datang adalah Rosululloh, manusia agung yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya, lalu mereka semua menyenandungkan gubahan bait syair berikut ini :

من ثنيات الوداع O طلع البدر علينا
ما دعا لله داع O وجب الشكر علينا
جئت بالأمر المطاع O أيها المبعوث فينا

Telah muncul purnama kepada kita
Dari daerah Tsaniyatul Wada’
Wajiblah bagi kita untuk bersyukur
Selagi masih ada orang yang berdo’a kepada Alloh.
Wahai orang yang diutus kepada kami
Engkau telah datang dengan perkara yang ditaati

Senin, 18 Juni 2012

Awas!. Bahaya Tidak Berjilbab dan Berpakaian Ketat

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka,’ yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Karena itu, mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dua macam penghuni neraka yang belum pernah kulihat sebelumnya. Orang-orang yang membawa cemeti serupa ekor sapi yang dengan itu, mereka memukuli manusia. Dan para wanita yang berpakaian namun telanjang. Mereka berjalan sambil bergoyang dan berlenggak-lenggok. Kepala mereka ibarat punuk unta yang miring. Para wanita ini tidak akan masuk surga dan tidak akan menghirup aromanya. Padahal sesungguhnya aromanya tercium dari jarak sekian dan sekian.” (Mukhtashar Shahih Muslim no. 1388)
Ibnu Abdil Barr berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa para wanita yang mengenakan busana tipis lagi transparan dan tidak menutup auratnya, maka secara lahir mereka berpakaian namun pada hakikatnya mereka telanjang.”
Sudah menjadi pemandangan yang biasa dimana sebagian besar wanita di negeri ini berkeliaran di jalan-jalan tanpa menutup aurat mereka. Mereka keluar dari rumah-rumahnya dengan pakaian yang sebenarnya tidak layak disebut sebagai pakaian. Pakaian memiliki fungsi untuk menutup aurat, melindungi tubuh manusia dari kondisi lingkungan dan cuaca disekitarnya. Ia melindungi tubuh manusia dari kondisi lingkungan yang berdebu, lembab, atau kering. Pakaian juga melindungi tubuh dari cuaca yang senantiasa berubah panas ataupun dingin. Pakaian adalah kulit kedua manusia.

Jumat, 15 Juni 2012

PANDUAN LENGKAP TATACARA TAYAMMUM YANG BENAR Oleh: Al-Ustadz Abu Zakariya Rizki Al-Atsary

Siapakah yang diperbolehkan melakukan Tayammum?

1. Tayammum diperbolehkan bagi seorang yang junub lagi musafir dan tidak mendapatkan air.
“Jika kalian adalah keadaan sakit, atau dalam keadaan bepergian, atau seseorang dari kalian dari buang hajat atau kalian berhubungan dengan wanita, dan kalian tidak mendapatkan air maka tayammumlah dengan tanah yang baik.”
Dan hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 347) dan Muslim (1/280) dari hadits ‘Ammar bin Yasir, beliau mengatakan, “Rasulullah  mengutusku untuk suatu keperluan. Lalu saya junub dan tidak mendapatkan air. Maka saya berguling-guling sebagaimana tunggangan berguling, kemudian saya menjumpai Nabi  dan menceritakn kepada beliau hal itu. Beliau  bersabda,
“إنما يكفيك أن تقول بيديك هكذا.” ثم ضرب بيديه الأرض ضربة واحدة ثم مسح الشمال على اليمين وظاهر كفيه ووجهه.
“Cukuplah engkau melakukan dengan kedua tanganmu seperti ini.” Lalu beliau memukulkan kedua tangan beliau ketanah dengan sekali tepukan kemudian membasuhkan tangan kiri ke tangan kanan dan dan kedua punggung tangan beliau dan wajah beliau.”
2. Tayammum bagi seorang junub apabila khawatir udara dingin.

Selasa, 12 Juni 2012

Beristighotsah Kepada Penghuni Kubur…Dianjurkan??!! Oleh: Ustadz Firanda Andirja, MA

Prolog :

Para pembaca yang budiman, pembahasan kita pada artikel-artikel yang lalu adalah tentang larangan beribadah yang ditujukan kepada Allah akan tetapi di kerjakan di kuburan orang sholeh atau para wali Allah. Terlalu banyak dalil dan perkataan para ulama syafiiyah yang tegas melarang hal itu –sebagaimana telah lalu-.

Dan telah lalu juga kita jelaskan bahwasanya diantara sebab terbesar dilarangnya beribadah kepada Allah di kuburan orang sholeh adalah karena hal itu bisa mengantarkan kepada pengagungan kepada penghuni kubur yang akhirnya mengantarkan kepada penyerahan sebagian ibadah kepada penghuni kubur, seperti berdoa dan meminta kepada penghuni kubur…atau beristighotsah (yaitu meminta pertolongan dalam kondisi terdesak) kepada penghuni kubur. (lihat kembali : http://www.firanda.com/index.php/artikel/bantahan/186)

Dan ternyata inilah yang terjadi pada sebagian kaum muslimin yang "hobi" beribadah di kuburan orang sholeh. Bahkan ternyata ada sebagian dai yang membolehkan beristighotsah kepada penghuni kubur, bahkan menganjurkan !!!???

Makna Istighootsah
:

Sabtu, 09 Juni 2012

UNDANGAN : “Touring ke Kendal Bersama TS-Team”

Yuk.. kopdar & silaturohmi bareng lewat acara “Welcome in Kendal”

Anda suka berpetualang dengan motor…?
Anda suka touring dengan sepeda motor melewati track berbukit-bukit…?
Anda suka menikmati suasana alam yang eksotis…?
Anda punya jiwa kebersamaan…?

 Nah… di sini ada acara yang sangat cocok bagi kita yang suka dengan hal-hal yang ada di atas. Mari kita kopdar & silaturohmi bersama dalam acara “Touring, Silaturohmi, & Tadabur Alam ke Kota Kendal 2012”.

Untuk yang ke-2 kalinya TS-Team menyelenggarakan acara touring, adapun acaranya sebagai berikut :

Tema :
“Menguak Keeksotisan Potensi Wisata Alam Kota Kendal”

 Latar Belakang :
  • Kesibukan bekerja yang silih berganti tiada henti terkadang dapat membuat pikiran kita menjadi jenuh. Dan kesibukan kegiatan sehari-hari secara tidak sadar juga dapat merenggangkan komunikasi antar kerabat, jalinan silaturohmipun semakin jauh & semakin jarang saling bertemu. Maka pada kesempatan tahun 2012 ini, Alhamdulillah kami selaku panitia penyelenggara dapat menyelenggarakan acara “Touring, Silaturahmi, & Tadabur Alam ke Kendal”, yang diharapkan dapat menjadi wahana menghilangkan kejenuhan & mempererat kembali tali silaturahmi diantara kita. Mudah-mudahan acara seperti ini dapat berlanjut ke waktu-waktu berikutnya, dengan peserta yang semakin banyak. Yang terpenting adalah kita banyak menuai pelajaran & manfaat dalam acara Touring 2012 kali ini.
  • Acara ini tidak hanya menitik beratkan pada hal menghilangkan kejenuhan & merajut silaturahmi semata, melainkan ada hal yang lebih penting, yaitu melalui acara ini kita dapat semakin bersyukur kepada Alloh ‘Azza wa Jalla dengan cara mentadaburi alam, maksudnya kita memandang, memperhatikan, dan merenungkan akan kebesaran & keagungan Alloh Subhanahu wa Ta’ala atas segala ciptaan-Nya yang ada di alam ini yang penuh dengan hikmah & ibroh.
  • Kami berharap para peserta Touring dapat memanfaatkan & mengikuti kesempatan ini dengan sebaik mungkin, mematuhi segala tata tertib yang telah ditentukan oleh pihak panitia penyelenggara, serta menjaga adab-adab Islam selama acara Touring. Mudah-mudahan acara ini dapat berjalan dengan tertib dan lancar, aamiin..

Kamis, 07 Juni 2012

Panduan Puasa Ramadhan


Hukumnya
Alloh Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al Baqoroh: 183)
Umat Islam telah bersepakat tentang wajibnya puasa Romadhon dan merupakan salah satu rukun Islam yang dapat diketahui dengan pasti merupakan bagian dari agama. Barang siapa yang mengingkari kewajiban puasa Romadhon maka dia kafir, keluar dari Islam.
Keutamaannya
“Orang yang berpuasa di bulan Romadhon karena iman dan mengharap pahala dari Alloh maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman dalam hadits Qudsi, “Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
“Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Alloh pada hari kiamat daripada bau misk/kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Alloh mereka bergembira karena puasanya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak masuk melalui pintu tersebut seorang pun kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka, ‘Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak masuk melalui pintu tersebut seorang pun kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut.” (Muttafaqun ‘alaihi)

INSYA ALLAH KEMBALI HADIR TABLIGH AKBAR AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH 1433H/2012M

 Tema:
KEINDAHAN AGAMA ISLAM

Pembicara:
1.Asy Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah al-Jabiri (Madinah)
2. Asy Syaikh ‘Abdullah bin Umar al-Mar’ie (Yaman)
                3. Asy Syaikh DR. Khalid bin Dhahwi azh-Zhafiri, MA (Kuwait)
                 4. Asy Syaikh Muhammad Ghalib al-’Umari, LC, MA (Madinah)

Waktu:
Sabtu-Ahad, 3-4 Sya’ban 1433H/23-24 Juni 2012M
Pukul 09.00 WIB-selesai
Tempat:
Masjid Agung Manunggal
Jl. Jend. Sudirman No.1 Bantul, DI. Yogyakarta
Kontak Informasi:
Kajian Umum: 0274-7453237
Kajian Asatidz: 081328022770
Informasi Umum: 085747566736

Diselenggarakan Oleh:
Panitia Dauroh Ilmiyah Nasional
Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Jl. Godean Km.5 Gg. Kenanga, Patran RT.01/01
Banyuraden, Gamping, Sleman, DI. Yogyakarta
LIVE! tabligh akbar ini dapat didengarkan di www.salafy.or.id

Senin, 04 Juni 2012

Ketika Malaikat Maut Datang Menjemput – (Bag. 2 dari 2) Ustadz Dr. Muhammad Arifin Baderi, MA


Bila demikian dahsyatnya rasa sakit yang menimpa seorang mukmin ketika menghadapi sakaratul maut, maka bagaimana dengan diri anda? Betapa banyak dosa dan kemaksiatan yang menodai lembaran amal anda? Anda ingin tahu bagaimana rasanya sakarutul maut bila anda tidak segera bertaubat dari kemaksiatan dan beristiqamah dalam ketaatan? Simaklah kelanjutan hadits riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah di atas:



وَإِنَّ الْعَبْدَ الْكَافِرَ وفي رواية وَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ السُّوءُ إِذَا كَانَ فِى انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مِنَ السَّمَاءِ مَلاَئِكَةٌ سُودُ الْوُجُوهِ مَعَهُمُ الْمُسُوحُ فَيَجْلِسُونَ مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ اخْرُجِى إِلَى سَخَطٍ مِنَ اللَّهِ وَغَضَبٍ – قَالَفَتُفَرَّقُ فِى جَسَدِهِ فَيَنْتَزِعُهَا كَمَا يُنْتَزَعُ السَّفُّودُ مِنَ الصُّوفِ الْمَبْلُولِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِى يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَجْعَلُوهَا فِى تِلْكَ الْمُسُوحِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَنْتَنِ رِيحِ جِيفَةٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلاَ يَمُرُّونَ بِهَا عَلَى مَلأٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ إِلاَّ قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الْخَبِيثُ فَيَقُولُونَ فُلاَنُ بْنُ فُلاَنٍ بِأَقْبَحِ أَسْمَائِهِ الَّتِى كَانَ يُسَمَّى بِهَا فِى الدُّنْيَا رواه أحمد وابن ماجة وصححه الألباني


"Bila orang kafir, pada riwayat lain: Bila orang jahat hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh sekelompok malaikat dari langit. Mereka berwajahkan hitam kelam, membawa kain yang kasar, dan selanjutnya mereka duduk darinya sejauh mata memandang. Pada saat itulah Malaikat Maut 'alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata: "Wahai jiwa yang buruk, bergegaslah engkau keluar dari ragamu menuju kepada kebencian dan kemurkaan Allah". Segera ruh orang jahat itu menyebar keseluruh raganya. Tanpa menunda-nunda malaikat maut segera mencabut ruhnya dengan keras, bagaikan mencabut kawat bergerigi dari bulu domba yang basah. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat Maut menyambutnya.

Ketika Malaikat Maut Datang Menjemput – (Bag. 1 dari 2) Ustadz Dr. Muhammad Arifin Baderi, MA

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Saudaraku! Anda masih ingat detik-detik ketika kakek, atau nenek, atau mungkin ayah, ibunda, atau mungkin juga istri atau suami tercinta meregang nyawanya? Pernahkah anda bertanya dan berpikir apakah yang mereka rasakan ketika ruh mereka meninggalkan raganya?

 Agar anda dapat menerka apa yang mereka rasakan kala itu, coba anda kembali mengingat raut wajah mereka ketika detik-detik terakhir sebelum meninggal dunia.

Tahukah saudara! Apa yang dialami oleh ayahanda atau kerabat anda saat itu? Tahukah saudara, dengan siapa ia berhadapan? Berikut inilah kejadian yang dialami oleh ayahanda atau ibunda atau kerabat anda kala itu (Kisah ini dituturkan oleh Rasulullah r sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan Ibnu Majah):