خطر البدع وبيان أنها أشد من المعاصي
Bahaya Bid’ah dan Penjelasan Bahwa Bid’ah Lebih Buruk daripada Maksiat
Oleh : asy-Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al-Abbad al-Badr -hafidzohulloh-
Bid’ah bahayanya sangatlah besar, bencananya sangat besar, dan musibah yang disebabkannya sangat besar, ia lebih berbahaya daripada dosa dan maksiat, karena seorang pelaku maksiat menyadari bahwa ia telah jatuh pada perkara yang harom, sehingga ia akan meninggalkannya dan betobat darinya. Adapun ahli bid’ah, ia melihat bahwa dirinya berada di atas al-haq sehingga ia terus-menerus berada di atas bid’ahnya sampai ia mati di bid’ah tersebut. Dan ia pada hakikatnya mengikuti adalah pengikut hawa nafsu dan penghalang dari jalan yang lurus. Alloh azza wa jalla telah berfirman:
أَفَمَن زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَناً فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ
“Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.” [QS. Fathir : 8]