Senin, 26 Desember 2011

Liyangan, Kota yang Hilang karena Letusan Sindoro

Diperkirakan di atas Talud ini dahulu ada bangunan besar semacam pendopo.
Liyangan adalah kota yang hilang karena terkubur. Demikian ucapan salah seorang wisatawan dan peneliti kepurbakalaan dari Amerika Serikat yang pernah berkunjung di situs Liyangan, yang ditemukan secara tak sengaja oleh penambang pasir di dusun Purbosari,KecamatanNgadirejo,Temanggung.Liyangan pada zaman dahulu diperkirakan merupakan salah satu kompleks perdusunan yang terkubur akibat bencana erupsi Sindoro. Belum diketahui pada abad berapa Liyangan ini terkubur oleh lahar dari Gunung Sindoro. Menurut seorang peneliti dari Belanda bernama Bemmelen (1970), antara tahun 1600-1671 telah terjadi bencana hebat berupa meletusnya Gunung Sindoro sebanyak tiga kali. Jadi kalau benar berita tentang erupsi Gunung Sindoro ini, berarti Liyangan adalah saksi bisu bagaimana Sindoro meluluhlantakkan daerah sekitarnya.Menurut Tambah Pramono, juru pelihara Situs Liyangan, sekitar tahun 2008 beberapa penambang pasir menemukan beberapa temuan, seperti dua candi Ganesha, gerabah, talut (semacam fondasi dari bebatuan), alat penumbuk rempah-rempah dan beberapa yoni

Fatawa Seputar Perayaan Tahun Baru (Masehi dan Muharram) Ust Abu Muawiyah

Fatawa Seputar Perayaan Tahun Baru (Masehi dan Muharram)
Perlu diketahui bahwa pengkhususan hari-hari tertentu, atau bulan-bulan tertentu, atau tahun-tahun tertentu sebagai hari besar/hari raya (id) adalah kembalinya kepada penentuan dari syari’at, bukan kepada adat kebiasaan dan kesepakatan manusia. Oleh karena itu ketika Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam datang datang ke Madinah, dalam keadaan penduduk Madinah memiliki dua hari besar yang mereka bergembira padanya, maka beliau bertanya, “Apakah dua hari ini?” maka mereka menjawab, “(Hari besar) yang kami biasa bergembira padanya pada masa jahiliyyah. Maka Rasulullâh shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menggantikan dua hari tersebut dengan hari raya yang lebih baik, yaitu ‘Idul Adh-ha dan ‘Idul Fitri.“ Haditsnya akan datang
Kalau seandainya hari-hari besar dalam Islam itu mengikuti adat kebiasaan, maka manusia akan seenaknya menjadikan setiap kejadian penting sebagai hari raya, dan hari raya syar’i tidak akan ada gunanya. Demikian keterangan dari Asy-Syaikh Ibnu Al-Utsaimin –rahimahullah dalam Majmû Fatâwâ wa Rasâ`il pertanyaan no. 8131
Karenanya perayaan tahun baru ini tidak pernah ada pada zaman Nabi -alaihishshalatu wassalam-, para sahabatnya bahkan sampai empat abad setelahnya. Perayaan ini termasuk perayaan yang dimunculkan oleh khilafah Al-Fathimiyyun pada abad ke-4 hijriah atau tepatnya tahun 362 H.

Minggu, 25 Desember 2011

HARUSKAH MEMBENCI IBNU TAIMIYYAH?? (Padahal Ibnu Hajar Al-Asqolaani dan para ulama syafi'iyah terkmuka lainnya telah memuji Ibnu Taimiyyah dengan pujian setinggi langit)

Terlalu banyak tuduhan-tuduhan dusta ditujukan kepada Ibnu Taimiyyah untuk memudarkan cahaya kebaikan beliau rahimahullah. Kedustaan-kedustaan ini sebagian besarnya telah dibantah dalam sebuah disertasi untuk meraih gelar doktoral yang berjudul دَعَاوَى الْمُنَاوِئِيْنَ لِشَيْخِ الإِسْلاَمِ ابْنِ تَيْمِيَّةَ (Tuduhan-Tuduhan Musuh-Musuh Ibnu Taimiyyah) yang ditulis oleh As-Syaikh Abdullah bin Sholeh bin Abdul Aziiz al-Gushn. (silahkan di download di http://waqfeya.net/book.php?bid=1876). Bahkan yang lebih sadis dari sekedar-sekedar tuduhan dusta, ternyata ada sebagian orang yang menggabungkan antara tuduhan dusta dan sekaligus mengkafirkan Ibnu Taimiyyah. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Abu Salafy yang telah menuduh Ibnu Taimiyyah dengan tuduhan palsu sekaligus menuduh Ibnu Taimiyyah sebagai gembong kaum munafik (lihat kembali http://www.firanda.com/index.php/artikel/bantahan/117-tipu-muslihat-abu-salafy-cs-3-qtuduhan-ustadz-abu-salafy-bahwasanya-ibnu-taimiyyah-mencela-ali-dan-umarq). Disinyalir Abu Salafy dialah si Idahram yang juga tukang dusta. Ternyata gaya-gaya Abu Salafy ini hanyalah mengikuti gurunya Habib Hasan Saqqoof yang juga telah menuduh dengan tuduhan-tuduhan dusta serta mengkafirkan Ibnu Taimiyyah. Hal ini telah ditegaskan oleh Habib Wahabi Alawi bin Abdil Qodir As-Saqoof, beliau berkata : "Dahulu saya pernah membaca beberapa buku karya Hassaan bin Ali As-Saqqoof, akan tetapi seingatku saya tidak pernah selesai membaca satu bukupun dari buku-buku tersebut karena saya terasa muak dan merinding tatkala melihat celaan, ejekan, hinaan, dan makiannya terhadap para imam Ahlus Sunnah. Kemudian terakhir-terakhir ini tatkala saya mendengar suatu tayangan di channel Mustaqillah dimana dia telah mengkafirkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah maka sayapun turut berpartisipasi untuk membantahnya…" ('Abats Ahil Ahwaa' bi Turoots al-Ummah hal 5-6, silahkan download di http://waqfeya.net/book.php?bid=5414)

Kamis, 22 Desember 2011

FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA Tentang Perayaan Natal Bersama

  FATWA
MAJLIS ULAMA INDONESIA
Tentang Perayaan Natal Bersama
Memperhatikan :
Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini disalah-artikan oleh sebagian ummat Islam dan disangka sama dengan ummat Islam merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad saw.(1)
Karena salah pengertian tersebut ada sebagian orang Islam yang ikut dalam perayaan Natal dan duduk dalam kepanitiaan Natal.
Perayaan Natal bagi orang-orang Kristen adalah merupakan ibadah.
Menimbang:
Ummat Islam perlu mendapat petunjuk yang jelas tentang Perayaan Natal Bersama.
Ummat islam agar tidak mencampur-adukkan Aqidah dan ibadahnya dengan Aqidah dan ibadah agama lain.
Ummat Islam harus berusaha untuk menambah Iman dan Taqwanya kepada Allah SWT.
Tanpa mengurangi usaha ummat Islam dalam Kerukunan Antar Ummat Beragama di Indonesia.

POSISI DUDUK TASHAHUD KETIKA SHALAT DUA RAKAAT IFTIROSH ATAU TAWARRUK Oleh Fadhel Ahmad Hafidhohullah wa Syafah

Masalah posisi duduk dalam shalat telah di bicarakan oleh para ulama' sejak dahulu, termasuk posisi duduk ketika tasyahud ( tahiyyat ). Para ulama dari madzab Hanafi berpendapat duduk dalam shalat entah duduk diantara dua sujud ataukah duduk ketika tasyahud adalah dengan iftirosh ( iftirosh itu duduk yg biasa kita lakukan ketika duduk untuk tahiyyat pertama ). Adapun ulama Madzab Maliki berpendapat semua duduk dalam shalat adalah dengan tawarruk ( yang biasa kita lakukan di tasyahud/tahiyyat akhir ).Madzab Syafi'i berpendapat bahwa untuk duduk diantara dua sujud dengan iftirosh demikian pula duduk tasyahud pertama adapun tasyahud kedua dengan tawarruk baik shalat yang empat rakaat ( Dhuhur,Ashar dan Isya' ) ataupun Salat yang tiga rakaat yaitu maghrib yang di istilahkan shalat yang mempunyai dua tasyahud ataupun Shalat yang hanya dua rakaat ( Shubuh dan Shalat-shalat Sunnah yg dikerjakan dua rakaat ) atau istilahnya shalat yg hanya ada satu tasyahud.Sementara itu Madzab Hambali berpendapat bahwa untuk duduk diantara dua sujud dengan iftirosh demikian pula untuk tasyahud pertama dan dengan tawarruk pada tasyahud akhir pada shalat yang mempunyai dua tasyahud ( Shalat yang empat rakaat ) adapun yang hanya mempunyai satu tasyahud maka dengan iftirosh.

Berlatih Kedukunan, Perempuan Arab Saudi Dipenggal

Riyadh - Seorang perempuan di Arab Saudi dipenggal kepalanya karena ketahuan berlatih kedukunan. Kerajaan Saudi yang super konservatif memang melarang keras seseorang untuk berlatih maupun mempraktekkan ilmu hitam, ilmu sihir, guna-guna dan ilmu sejenis lainnya.

Wanita yang bernama Amina binti Abdulhalim Nassar tersebut dieksekusi mati di wilayah Jawf karena "berlatih ilmu sihir dan ilmu hitam," ujar salah seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Saudi dalam pernyataan kepada kantor berita Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir AFP, Senin (12/12/2011). Tidak disebutkan detail perbuatan wanita tersebut.

Tidak diketahui berapa banyak perempuan yang telah dieksekusi mati di Arab. Namun pada Oktober lalu, seorang perempuan dihukum penggal karena membunuh suaminya dengan membakar rumahnya sendiri.

Sabtu, 17 Desember 2011

Syaikh Bin Baz Rahimahullah: “Bertanyalah Kepada Syaikh Shalih al Fauzan”

Salah satu diantara ulama kenamaan dunia hari ini adalah Syaikh Dr Shalih al Fauzan. Syaikh Shalih al Fauzan telah hidup yatim sejak kecil. Beliau mengawali masa kanak-kanaknya tanpa belaian kasih sayang ayahanda tercinta. Sepeninggal Ayahnya beliau belajar al Qur’an al Karim, membaca dan menulis dibawah bimbingan Syaikh Hamud bin Sulaiman at Talal seorang qari’ yang profesional dalam bidangnya. Madrasah negri di Syamasiyah menjadi pijakan belajarnya berikut saat dibuka di tahun 1369H. Selepas pendidikan dasar beliau mendaftar diri pada ma’had ilmu di kota yang sama. Kemudian masuk Fakultas syariah di kota Riyadh, ibukota Saudi Arabia. Tidak berpuasa diri beliau kembali meneruskan pendidikannya hingga meraih gelar magister dan doktor dalam bidang fikih.
Menjadi Anggota Lembaga Ulama-Ulama Besar
Kepakarannya dalam bidang agama membuatnya ditunjuk sebagai anggota lembaga kibarul ulama -ulama-ulama besar- dan anggota almahmaul fiqhi -kumpulan ulama yang membahas permasalahan fikih- yang berpusar di Makkah Mukarramah. Aktivitasnya yang lain adalah anggota komite tetap untuk riset ilmiah dan fatwa.Beliau pun berpartisipasi dalam program “Nur ala darb” di radio, demikian pula menulis dalam majalah ilmiyyah pada lembaga pengkajian dan pembahasan riset ilmiah dan fatwa. Disamping menuji thesis magister dan disertasi doktoral. Orang pun berduyun-duyun datang belajar di majelis-majelis ilmunya. Sebut saja di antara murid-muridnya adalah Syaikh Abdullah al Qasyir. Syaikh Dr.Abdul Aziz bin Muhammad as Sadhan, Syaikh Ali bin Abdul Aziz Asy Syibl dan Syaikh Muhammad Shalih al Munajjid. Bahkan salah satu imam Masjidil Haram tercatat sebagai muridnya, yaitu Syaikh Dr. Abdurrahman as Sudais.

Rabu, 14 Desember 2011

Nasihat Imam Besar Masjidil Haram - Syaikh Dr.Abdurrahman As-Sudais

Nasihat ini disampaikan pada sebuah muhadhoroh di Masjid Baitul Ihsan - Bank Indonesia pada tanggal 16 Desember 2004.
Kita bersyukur kepada Alloh atas pertemuan ini, di salah satu Rumah Alloh, Masjid Bank Sentral Indonesia Jakarta. Pertemuan ini adalah karena kecintaan kepada Alloh dan persaudaraan Islamiyyah dan Imaniyyah. Inilah nikmat-Nya yang besar dan berharga. Kalaulah tiada taufik dan pertolongan-Nya, maka tidaklah sempurna pertemuan dan perjumpaan ini.
Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada pengurus Masjid Baitul Ihsan ini dan jamaah yang sangat antusias untuk menyelenggarakan pertemuan ini. Semoga Alloh membalas jerih payah mereka, memperindah setiap langkah dan memberkati setiap usaha ini.
Sesungguhnya saya dari tempat turunnya wahyu dan risalah, Makkah Al Mukarromah, tetangga Ka’bah, tetangga Masjid Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, menyampaikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada jamaah semua dan saya menyambut kecintaan dengan kecintaan, kasih sayang dengan kasih yang yang seluas-luasnya. Kita bersyukur kepada Alloh yang telah mengumpulkan kita dalam persaudaraan Islamiyyah dan percintaan Imaniyyah. Semoga Alloh menjadikan pertemuan ini sebagai pertemuan yang baik dan diberkahi.

Selasa, 13 Desember 2011

BAHAYA DAN SOLUSI ONANI

Assalamu’alaikum wr.wb.
Langsung saja ya dok, saya mempunyai keluhan nie, dulu waktu kecil badan saya termasuk anak yang tinggi dan bongsor, tetapi ketika kelas 5 SD saya mengenal onani, saya merasa kecanduan sampe sekarang bahkan saya bisa melakukannya sehari sampe 4 kali bahkan sampe sekarang pun kebiasaan itu tidak bisa saya hentikan, kalau sehari saja saya tidak melakukan itu maka pikiran saya gelisah dan melakukan kerjaan apapun tidak bisa konsentrasi. Semenjak mengenal onani saya merasa pertumbuhan tubuh saya terhambat bahkan tersalip anak-anak dibawah umur saya.
Tinggi badan saya sekarang cuma 158 cm dan umur saya sekarang sudah 23 tahun, tentu saja sebagai seorang lelaki, hal ini membuat saya jadi agak minder apalagi kalau di dekat cewek yang lebih tinggi dari saya. Yang mau saya tanyakan, apakah kebanyakan onani dapat menghambat pertumbuhan saya, bagaimana dok, solusinya? Terus bagaimana cara untuk menghentikan kebiasaan saya, soalnya saya sudah melakukan berbagai cara tapi tidak berhasil. Sekian dari saya, saran dan solusi dokter sangat saya tunggu dan saya nantikan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Dimas


Jumat, 09 Desember 2011

Siswi di Jambi Wajib Pakai Rok Panjang


JAMBI, KOMPAS.com — Para pelajar putri di Provinsi Jambi diwajibkan memakai rok panjang. Wacana yang datang dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi mendapatkan tanggapan positif dari Gubernur Hasan Basri Agus.
"Tak perlu diseminarkan langsung sepakati saja oleh Dinas Pendidikan," kata Gubernur Jambi seusai mendengar rencana tersebut. Gubernur mengatakan, rencana ini akan dimulai pada tahun ajaran 2012 bahwa siswi SMP dan SMA tidak boleh lagi rok pendek. Edaran dari Pemerintah Provinsi Jambi pun akan segera dibuat.
Mengenai dukungan Gubernur Jambi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Idham Kholid mengaku, pihaknya akan mengadakan rapat lebih dahulu dengan dinas pendidikan kabupaten dan kota.
"Ini dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. Aturannya hanya untuk sekolah negeri dan hanya untuk rok. Untuk jilbab tidak diwajibkan. Hal itu kami serahkan kepada siswa, apakah mereka mau menggunakan atau tidak,"( Sebagai muslimah yang baik sepantasnya untuk mengenakannya) ungkapnya ketika dikonfirmasi di sela-sela pertemuan dengan guru sejarah di Hotel Abadi Grand, Kota Jambi, Senin (7/11/2011) siang.

Jumat, 02 Desember 2011

Benarkah Muharram Bulan Sial?

Alhamdulillâhi wahdah wash shalâtu was salâmu ‘alâ rasûlillâh…
Mitos Seputar Bulan Muharram
Sudah menjadi ‘keyakinan’ bagi sebagian masyarakat Indonesia –Jawa khususnya– bahwa bulan Muharram -atau bulan Suro dalam istilah Jawa- adalah bulan keramat. Pada tanggal-tanggal tertentu mereka menghentikan aktivitas–aktivitas yang bersifat hajatan besar, menghindari perjalanan jauh, sebab hari itu mereka anggap sebagai hari naas atau sial.
Bulan itu juga mereka takuti bagi pasangan yang hendak merencanakan pernikahan. Oleh karenanya mereka sangat menghindarinya dan memilih pernikahan dilaksanakan pada bulan-bulan lain. Pasalnya, -menurut klaim mereka- pernikahan yang dilangsungkan pada bulan Muharram kerap mendatangkan sial bagi pasangan, seperti perceraian, kematian, tidak harmonis, dililit utang, dsb. Budaya ini sudah mengakar sebagai warisan nenek moyang kita. Kami tidak tahu secara pasti ini dari mana sumbernya, tetapi mungkin saja sebagai pengaruh asimilasi budaya Hindu dan Islam yang ketika berbaur memunculkan isme baru yaitu paham kejawen.

Kamis, 01 Desember 2011

Imam Asy-Syafi`i Imam Ahlus Sunnah

Imam Ahmad bin Hambal berkata, “Sesungguhnya Allah telah mentakdirkan pada setiap seratus tahun ada seseorang yang akan mengajarkan Sunnah dan akan menyingkirkan para pendusta terhadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Kami berpendapat pada seratus tahun yang pertama Allah mentakdirkan Umar bin Abdul Aziz dan pada seratus tahun berikutnya Allah menakdirkan Imam Asy-Syafi`i”.

NASAB BELIAU

Kunyah beliau Abu Abdillah, namanya Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syaafi’ bin As-Saai’b bin ‘Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al- Muththalib bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pada Abdu Manaf, sedangkan Al-Muththalib adalah saudaranya Hasyim (bapaknya Abdul Muththalib).